ads

Membangun Jiwa Anak


Dalam hal menyelesaikan masalah, tentu amatlah berbeda antara menganggap tidak ada masalah, dengan menutup mata dari masalah. Hal ini juga senada antara waktu yang berkualitas untuk anak kita, dengan ungkapan kita yang berkilah bahwa pertemuan antara orang tua dan anak “yang penting kualitasnya, bukan kuantitasnya.”

Mungkin kita memiliki waktu yang banyak bersama anak setiap harinya, namun dalam kebersamaan tersebut, kita tak ubahnya seperti orang yang naik bis antar kota dari Surabaya ke Jakarta. Ketika sampai pada tujuan masing-masing, kita tidak saling kenal. Hal tersebut terjadi karena kedekatan yang dijalin hanyalah kedekatan secara fisik (physical closeness). Bukan saling dekat secara emosi (attachment). Dalam hal menyelesaikan masalah, tentu amatlah berbeda antara menganggap tidak ada masalah, dengan menutup mata dari masalah. Hal ini juga senada antara waktu yang berkualitas untuk anak kita, dengan ungkapan kita yang berkilah bahwa pertemuan antara orang tua dan anak “yang penting kualitasnya, bukan kuantitasnya.”

Mungkin kita memiliki waktu yang banyak bersama anak setiap harinya, namun dalam kebersamaan tersebut, kita tak ubahnya seperti orang yang naik bis antar kota dari Surabaya ke Jakarta. Ketika sampai pada tujuan masing-masing, kita tidak saling kenal. Hal tersebut terjadi karena kedekatan yang dijalin hanyalah kedekatan secara fisik (physical closeness). Bukan saling dekat secara emosi (attachment).
0 Komentar untuk "Membangun Jiwa Anak"

Jazakumullahu Khairan Katsiran ya Akhi wa Ukhti Ajma'in . . . . . !!!

Back To Top