ads

Peringatan Isro' wal Mi'roj

Subhanal-ladziy asroo bi'aidihi lailan-minal-masjidil haroomi ilal-masjidil aqshol-ladziy baaroknaa hawlahuu linuriyahuu min aayatina, innahu huwas-samiy'ul-bashiyru
Maha suci Allah yang telah memperjalankan (Muhammad) abdi-Nya pada suatu malam dari masjid al-Haram ke masjid al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya. agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah as-Samiy' al-bashir. ( Q.s. Al-Israa (17) : 1)

Isro' adalah perjalanan di malam hari dari masjid al-Haram (Makkah) ke masjid al-Aqsho (Jerusalem / Baitul Maqdis)
Mi'roj adalah perjalanan di malam hari naik kelangit. (Tentang Mi'roj tidak termaktub dalam al-Qur'an, keterangannya banyak diperoleh dalam hadits, penj.)

Ada dua pendapat berkenaan Nabi Isro dan Mi'roj

Pendapat pertama, bahwa jasad dan ruh Nabi yang isro' dan mi'roj
a) Karena dalam ayat tersebut tertulis dengan terang abdihi (hamba-Nya) yaitu Muhammad.
Sedangkan yang dikatakan Muhammad itu bukanlah rohnya saja tetapi roh dan jasadnya.
b) Hal ini adalah sebagai mu'jizat Nabi Muhammad, karena yang berpengaruh diwaktu itu,
ialah rohnya, yang suci sehingga tubuh kasarnya menjadi ringan dan halus dan bisa
mengirab ke tempat yang sejauh-jauhnya (kelangit)
c) Seseorang yang dalam tidur nyenyak tiba-tiba berdiri dan berjalan kian kemari, sedangkan
matanya masih tertutup, kadang-kadang ia berjalan diatas titian (jembatang yang sangat
kecil), yang tidak bisa dilaluinya di waktu bangun, yaitu suatu perkara yang laur biasa.
Karena yang berpengaruh waktu itu ialah rohnya, sedangkan tubuh kasarnya menjadi
ringan dan menurut kemauan roh itu saja.
Oleh sebab itu, tidak heran, bahwa roh Nabi Muhammad yang suci itu berpengaruh lebih
besar dan lebih hebat dari pada itu, sehingga bisa tubuh kasarnya naik ke langit, dengan
pertolongan malaikat.

Pendapat Kedua, bahwa ruh Nabi yang isro' dan mi'roj
a) - Dari 'aisyah berkata, "Demi Allah, tidaklah lenyap tubuh kasarnya nabi Muhammad dari
muka bumi ini, malahan yang mi'raj itu adalah rohnya saja.
- Dari Mu'awiyah berkata, "Hanya yang naik ke langit itu rohnya saja".
- Dari Hasan, "Adalah demikian itu mimpi yng benar yang di lihat nabi Muhammad dalam
tidurnya".
- Begitu juga menurut riwayat syarik di kitab at-tauhid dalam shahih bukhari
b) wa idz qulna laka inna robbaka ahaatho bin-naasi, wa maa ja'alnar-ru'yal-latiy aroynaka illa
fitnatan linnaasi.
Ketika kami berkata kepada engkau : sesungguhnya Tuhanmu meliputi semua manusia,
Kami tidak menjadikan penglihatan (mimpi) yang telah kami perlihatkan kepadamu
(ketika isro') , melainkan sebagai ujian bagi manusia. (Q.s. Al-Israa (17) : 60)
Arti kata ru'ya adalah melihat dalam mimpi berlainan dengan kata ru'yah (dengan ada H
diakhirnya) yang artinya melihat dengan mata kepala
c) Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. dan kami
sekali-kali tidak mempercayai kenaikkanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah
kitab yang kami baca,'. Katakanlah, Maha suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang
manusia yang menjadi rasul?" (Q.s. Al-Israa (17) : 3)
Sebagaimana manusia tidak bisa naik ke langit, maka begitu pulalah Nabi Muhammad


0 Komentar untuk "Peringatan Isro' wal Mi'roj"

Jazakumullahu Khairan Katsiran ya Akhi wa Ukhti Ajma'in . . . . . !!!

Back To Top